Tidak jarang perdikat "Anak Nakal" dilayangkan oleh masyarakat hanya kerena lingkungan dimana anak itu tinggal atau tindak tanduk dari anak tersebut.
Di Indonesia sendiri masyarakat memiliki pemahaman bahwa "nakal" itu adalah seorang anak yang tidak mau menuruti perintah orang tua dan berlaku diluar kewajaran dalam konteks negatif.
Dr.Seto Mulyadi, Spsi. selaki pakar psikologi anak berpendapat "sebenarnya" Sebenarnya anak-anak ini adalah korban. Mereka merupakan korban dari lingkungan yang tidak kondusif, sehingga akhirnyamenjadi nakal. Jadi sebenarnya tidak ada anak nakal. Yang membuat nakal justru karena kita sebagai orang tua, jadi sekali lagi, anak-anak adalah korban.
Di sekolah "nakal" diterjemahkan oleh masyarakat saat anak-anak terkadang tidak dapat duduk diam dalam kelas, bertengkar dengan teman dan lain-lain,
sebaiknya jangan terlalu terpaku pada teori-teori tersebut, ebelum melabel anak tersebut “nakal” maka baiknya menggali masalah dan latarbelakang anak mengapa sampai menampakan perilaku tersebut.
Mari kita kenali apa makna dari perilaku. perilaku berasal dari kata "peri" dan "laku". peri berati cara berbuat kelakuan perbuatan, dan laku berai perbuatan, kelakuan juga bisa diartikan sebagai cara menjalankan.
oleh sebab itu maka bisa dikatakan bahwa perilaku dari anak erat hubunganya dengan pola asuh dari keluarga. anak lahir kedunia ini tidak dengan membawa buku manual, sebagian besar para orangtua mengasuh anaknya berdasarkan perilaku orangtua mereka derhadap mereka pada masa lampau.
Dalam mengasuh anak tidak cukup hanya dengan pengalaman, namun teori perkembangan anak sangat wajib untuk diketahui oleh orangtua.
pola asuh juga mempengaruhi dan mempunyai dampak-dampak yang perlu diketahui dapat mempengaruhi perilaku.
Kebahagiaan, kemandirian serta kesempatan untuk anak-anak untuk mendapatkan kehidupan yang bermakna lebih berkualitas adalah tujuan dari artikel ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar